.:: Lets Dance Together ::.
<embed src=http://www.4shared.com/embed/9kVx66aR/AGnes_MOnica_-_Temperature_Sin.html width=310 height=20 allowfullscreen=true allowscriptaccess=always></embed>
Penggalan
lirik lagu diatas menjadi sebuah backsound menarik bagi mahasiswa
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Betapa tidak, pada
hari Senin hingga Rabu tertanggal 28 hingga 30 Januari 2013 Prodi PGSD
menghelat pementasan tari di kediamannya. "Event ini akan dimasukkan
dalam penilaian Ujian Akhir Semester bagi Semester 5 dan juga hanya ada
di program studi kita (PGSD-red)", kata Ibu Hartini selaku Dosen Seni
Tari.
Event ini merupakan event yang dilestarikan dari tahun ke tahun dalam
rangka Ujian Akhir Semester pada semester 5. Mulai dari kelas A hingga
kelas H menampilkan karya terbaik kelas mereka. Ada yang menampilkan
tarian dan ada pula yang menampilkan drama. Misalnya karya yang
ditampilkan oleh kelas E semester 5 ini adalah karya seni tari. Tiap
kelompok menampilkan karya terbaik mereka karena juga berpengaruh pada
nilai UAS mereka. Ada tari Soyong, Dok-dok Lojor, Sri Panganti, Gegala,
Pegon dan Terang bulan yang mereka tampilkan.
Salah satu tarian yang paling unik dan menarik adalah tarian Dok-dok
Lojor yang mengusung budaya Jawa barat yang berasal dari upacara Seren
tahun Kampung adat Ciptarasa Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi Jawa
barat. Dengan kelucuan tokoh dan dandanan mereka yang menyerupai badut,
berhasil menghibur penonton dan membuat penonton menjadi tertawa.
Tarian ini ditampilkan oleh Eko Prasetyo Nugroho, Hanif Prasetyo,
Arkhomi Nanda, Rifai Sudibyo, Cahyo Eko, Hery Sulistiono dan
Purwasikta. Ketujuh mahasiswa ini begitu luwes menunjukkan performanya.
Banyak manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan ini.
PGSD adalah program studi yang mencetak guru SD yang professional dan
dituntut kreatif yang memiliki berbagai keterampilan salah satunya
adalah keterampilan dalam bidang seni. Oleh karena itu, prodi ini
mewajibkan mahasiswanya menampilkan karya terbaik mereka dalam
mengekspresikan seni. Selain itu juga dapat memunculkan rasa percaya
diri pada benak masing-masing mahasiswa karena dari mereka pun banyak
yang tidak memiliki basik menari atau bahkan malah memiliki basik
menari yang profesional. Sehingga bagi yang tidak memiliki basik menari
merupakan apresiasi tersendiri yang sungguh luar biasa karena mereka
telah berhasil menampilkan karya terbaik mereka dengan usaha yang
optimal.
Event yang dipimpin oleh Ibu Hartini yang juga merupakan dosen Seni
Tari ini adalah event yang sangat positif bagi mahasiswa PGSD karena
dengan begini mereka mendapatkan pengalaman baru dalam bidang seni dan
menambah pengetahuan mereka khususnya dalam bidang seni tari.
"Tidak ada kata terlambat untuk usaha dan pengalaman adalah guru yang
terbaik". Itulah pesan yang dapat diambil dari event ini, semoga
Program Studi PGSD ini menjadi lebih berkembang dan juga merupakan
pembelajaran yang berharga bagi Program Studi yang lain tanpa
mengesampingkan bahwa tiap program studi memiliki kekhasan
masing-masing.
(Meniss17 – Edukasi Edisi #7 – Maret 2013 )